SKI KELAS XI BAB I


STANDAR KOMPETENSI
Memahami keteladanan dakwah Rasulullah dalam membina umat
KOMPETENSI DASAR
Menceriterakan Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Pada Periode Makkah dan Madinah

ƒŸƒƒ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." ( QS.Ash Shaff ; 6 )
GAMBARAN RINGKAS PERADABAN DUNIA DAN NABI MUHAMMAD SAW DALAM LINTASAN SEJARAH SECARA SINGKAT
Kebudayaan Islam atau al-tsaqafah al-Islamiyah hadir setelah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah Allah SWT untuk mengemban amanat sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kehadirannya telah merobah bangsa Arab yang semula terbelakang, tidak beradap, bodoh, tidak dikenal dan terabaikan oleh bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, beradap dan menjadi pusat dari peradaban dunia. Mengambil pendapat H.A.R. Gibb,”Islam is indeed much more than a system of teology, it is a complete civilization  ( Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna ). Kedatangan Nabi Muhammad SAW, selain mendapat tantangan, juga memperoleh jawaban positif dari masyarakat Arab. Semenjak hijrah dari Makkah ke Madinah jumlah pengikut Islam semakin berkembang dan nabi Muhammad SAW berhasil membangun suatu tatanan masyarakat baru yang utama ( al – ‘ummah al – Islamamiyah ) di Madinah.

A.    Agama , kepercayaan manusia dan kebudayaan menjelang ke-Rasulan Muhammad
1.    Agama – Agama di Dunia Sebelum Agama Islam.
Menjelang kerasulan Nabi Muhamamad SAW di seluruh penjuru dunia telah ada bermacam-macam kepercayaan dan agama yang dianut oleh manusia , seperti Agama Mesir kuno, Zoroaster, Shinto, Khonghucu, Hindu, Budha Yahudi, dan Nasrani.  Dari beberapa agama itu nasrani menjadi satu agama besar yang pengikutnya tersebar di seluruh Eropa dan di daerah-daerah jajahan di Asia.
Orang yang beragama Mesir kuno menyembah alam terutama matahari, alam dimuliakan seperti dewa maka banyak dewa yang dipuja sehingga mereka memiliki banyak dewa atau polytheisme seperti Ra dewa Matahari (dewa para dewa), Su dewa angin, Tifnit dewa udara, Jib dewa bumi, Nut dewa langit, Osiris dewa Nil, Isis dewa kesuburan, sit dewa kemarau dan Niftis dewa tandus. Agama Zoroaster pada dasarnya adalah agama yang mengajarkan monotheisme yaitu kepercayaan satu Tuhan. Oleh mereka Tuhan disebut dengan Ahura Mazda (Ormuz), kitab suci agama Zoroaster dibawa oleh Zarathustra ialah Zebdawesta menggunakan bahasa Zend (Persia kuno), Zebdawesta berarti undang-undang yang dibubuhi tafsir. Isi kitab ini terbagi dalam 4 macam yaitu nyanyian, do’a, upacara berkorban/sesajian serta undang-undang agama dan undang-undang hukum. Agama Shinto dianut oleh kebanyakan masyarakat Jepang shinto berasal dari bahasa Thionghoa shen berarti roh dan tao berarti jalan dunia bumi dan langit , jadi shinto berarti perjalanan roh yang baik, agama ini mengandung dua unsur kepercayaan yaitu menyembah alam (nature worshop) dan menyembah roh nenek moyang (ancestor worship) ada tiga kitab suci agama shinto yaitu Kojiki berisi ceritera kuno, Nihongi berisi ceritera Jepang serta Yengishiki berisi nyanyian dan pujaan. Konghucu adalah agama yang muncul di Tiongkok dari pelajaran seorang filosof Tionghoa yang termasur bernama Confusius / Kong Fu Tse. Faham ini lebih tepat merupakan pandangan filsafat negara yang berdasar etika keagamaan yang berasal dari permulaan ajaran Tsyou yang feodal (1050 SM) dan baru dijadikan agama resmi negara di masa kekuasaan dinasti Han (206 SM – 221 M). Agama Hindu mempunyai paham ketuhanan Trimurti, yakni Brahma sebagai dewa pencipta alam, Wisnu sebagai dewa pemelihara alam sedang Syiwa sebagai dewa perusak alam, kitab suci  agama Hindu yang mula-mula adalah Regveda 1500 SM, juga terdapat beberapa kitab yang dianggap suci yaitu Samaveda, Yayurveda dan Atharvaveda. Ajaran agama Hindu sebenarnya berpokok pada kepercayaan kepada roh atau atman, menurut kepercayaan orang Hindu atman itu merupakan bagian dari Brahma yang tidak berawal dan tidak berakhir. Agama Budha berasal dari keturunan ksatria bangsa Cakya, setelah lahir bernama Sidharta yang berarti orang yang tercapai tujuannya, Gautama adalah gelar kehormatan keagamaan maksudnya adalah orang yang telah mendapatkan pandangan yang dalam tentang kelepasan. Agama Budha memiliki kota-kota yang dianggap suci yaitu Kapilawastu tempat asal Budha, Bodh-Gaya tempat menerima ilham (bodhi) Benares tempat mengajarkan ilmu dan Kusinara tempat meninggal dunia, Budha itu sendiri memiliki banyak sebutan yaitu Budha Gautama yaitu orang yang menerima Bodhi, Sidharta yaitu orang yang tercapai tujuannya, Cakyamuni yaitu orang yang bijaksana, Tathagata yaitu orang yang mencapai kenyataan dan Yina orang yang telah mencapai kemenangan. Kitab suci agama Budha adalah Tripitaka yaitu Vinaya Pitaka, Sutra Pitaka dan Abdidharma Pitaka. Kaum Yahudi menganggap bahwa dirinya adalah manusia pilihan Tuhan dan menganggap rendah martabat kaum yang bukan keturunan Yahudi, sekalipun mereka memeluk agama Yahudi. Pendiri agama Yahudi adalah Nabi Musa AS yang dalam perkembangan selanjutkan telah diselewengkan oleh penerusnya, kitab mereka adalah kitab Taurat / perjanjian lama (the old testament). Agama Nasrani berasal dari nama kota Nazareth, yaitu kota kecil di kaki bukit  dalam bahasa Arab Nasirah, Yesus dianggap berasal dari Nasareth dan agama yang diabawanya disebut Nasareth orang Arab menamakan Nasrani. Kitab suci agama Nasrani adalah Injil yang diturunkan Tuhan kepada Isa al Masih guna menjadi tuntunan bagi bangsa bani Israil. Dalam pemahaman kaum Nasrani mengenal Trinitas dalam bahasa Arab Tatsalits atau Tsaluts dalam bahasa Jawa telu teluning atunggil dan dalam bahasa Inggris Trinity, dalam teologi mereka Allah itu satu tetapi beroknum tiga ialah Sang Bapa, Sang Putera dan Sang Roh Suci (Allah sebagai Bapa, Allah sebagai anak dan Allah sebagai Roh Kudus). Dalam perkembangannya agama Nasrani pecah menjadi dua yaitu Rum Katholika berpusat di Roma dan Yunani Katholika berpusat di Konstantinopel yang populer dengan sebutan Grika Katholika (orthodok). Roma Katholika juga mengalami perpecahan yaitu Rum Katholik dan Protestan yang dipelopori Martin Luther awalnya masalah penjualan  surat “penghapusan dosa” oleh Paus.

2.  Kebudayaan Dunia sebelum Agama Islam
Kebudayaan bangsa barat sebelum bersentuhan dengan kebudayaan Islam, banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Menurut kepercayaan mereka, para dewa bersemayam di sebuah bukit yang bernama Olimpus. Di bukit itulah dewa Zius sebagai dewa tertinggi bersemayam. Sedangkan dewa-dewa lain yang diyakini adalah Hera (isteri dewa Zius), dewa Ares (dewa perang), Hermes (dewa niaga), Paseidon (dewa laut), Apollo (dewa kesenian), Pallas Athena (dewa pengetahuan), Aphrodite (dewi kecantikan) dan lain sebagainya. Pemujaan mereka terhadap beberapa dewa tersebut, mendorong mereka untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan upacara ritual keagamaan tersebut. Seperti, untuk dewa-dewa tertentu, mereka membuatkan bangunan-bangunan kuil suci. Dan disinilah munculnya ilmu seni bangunan, seni patung, sastra dan sebagianya.
Kebudayaan Mesir merupakan salah satu kebudayaan sungai  Di lembah sungai Nil terdapat peninggalan peradaban Mesir kuno, seperti Memphis, Thebes, Luxor, Gizah dan sebagainya. Di Istana Luxor terdapat sebuah bangunan raksasa seperti makam para raja yang berbentuk Piramida dan patung singa yang berkepala manusia yang disebut Spinx. Bangsa Mesir kuno juga telah memiliki peradaban tinggi dalam bentuk tulisan, yang biasanya ditulis dalam bentuk atau lambang gambar yang disebut Hieroglip. Pada mulanya tulisan ini dipahatkan di atas batu atau kayu., tetapi kemudian ditulis di atas papirus, yaitu semacam bahan kertas yang berasal dari tanaman papirus. Dengan dikenalnya tulisan dan bahan untuk menulis, semua kegiatan dicatat seperti ajaran agama, buah fikiran manusia, administrasi pemerintahan, transaksi jual beli dan sebagainya. Bangsa Mesir juga telah mengenal perhitungan waktu berdasarkan peredaran bulan. Mereka telah membagi tahun menjadi 12 bulan dan 365 hari, disamping mengenal juga ilmu kedokteran.
Bangsa India telah memiliki kebudayaan yang cukup tinggi, yang berpusat di kota Mahenjo Daro dan Harappa. Para penduduknya mempunyai cita rasa seni yang cukup tingggi. Hal itu dapat dilihat dalam karya seni mereka yang dituangkan dalam bentuk jimat dan hiasan yang menggambarkan aneka binatang dan patung-patung yang terbuat dari tanah liat, keramik, dan lain sebagainya. Terlebih setetelah kelahiran agama Hindu dan Budha, para seniman dan kaum agama banyak mendirikan bangunan candi untuk keperluan upacara keagamaan mereka
Di Cina peradaban bangsa  Cina yang telah maju pada saat itu adalah bentuk pertadaban yang berupa seni arsitektur, seni sastra, seni pahat, seni drama, seni menghitung dengan simpoa, yang menjadikan bangsa Cina terkenal diantara bangsa-bangsa lainnya yang sudah ada pada zaman itu.

B.    Keadaan Bangsa Arab menjelang ke-Rasulan Muhammad.
Makkah adalah sebuah kota yang terkenal dan sangat penting di antara kota-kota di Jazirah Arab. Keberadaan Ka’bah di pusat kota menjadikan Makkah menjadi pusat keagamaan, bangsa Arab sebenarnya telah mengenal adanya Tuhan, kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, seni dan penggunaan metode berpikir, meskipun masih sederhana.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan dengan kondisi dan letak geografis negara-negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, yaitu masyarakat Badui, yang mata pencahariannya beternak, mereka berpindah pindah dari satu lembah ke lembah yang lain mencari rumput untuk hewan ternaknya. Bidang pertanian dikerjakan oleh suku-suku yang bertempat tinggal di daerah-daerah subur, terutama mereka yang mendiami daerah subur di sekitar Oase seperti Thaif mereka menanam buah-buahan dan sayur sayuran. Bagi  masyarakat Arab yang tinggal diperkotaan biasa berdagang atau disebut dengan Ahlul Hadhar, kehidupan sosial ekonomi mereka sangat ditentukan oleh keahlian mereka dalam perdagangan. Oleh karena itu, bangsa Arab Quraisy sangat terkenal dalam dunia perdagangan. Mereka melakukan perjalanan dagang dua musim dalam setahun, yaitu ke Negara Syam pada musim panas dan ke Yaman pada musim dingin.
Di kota Makkah terdapat pusat perdagangan, yaitu pasar Ukaz, yang dibuka pada bulan-bulan tertentu, seperti Zulqo’dah, Zulhijjah dan Muharram. Di samping itu pada bulan-bulan tersebut untuk melaksanakan ibadah haji.
Dalam bidang sosial politik, masyarakat Arab pada masa jahiliyah tidak memiliki sistem pemerintahan yang mapan dan teratur. Mereka hanya mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau Amir, yang mengurusi persoalan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dalam pertempuran tertentu. Di luar itu seorang Syeikh tidak berkuasa atau tidak berhak mengatur anggota kabilahnya.
Di samping itu, bangsa Arab sebelum Islam juga telah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini misalnya dapat dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat Arab pada waktu itu. Di antara ilmu pengetahuan yang mereka kembangkan adalah astronomi, yang ditemukan oleh orang-orang Babilonia. Mereka ini pindah ke negeri Arab pada waktu Negara mereka diserang oleh bangsa Persia. Dari mereka inilah bangsa Arab belajar banyak ilmu astronomi.
Tata sosial bangsa Arab sebelum Islam terkenal pemberani di dalam membela pendiriannya mereka tidak mau mengubah pendirian serta tata cara hidup yang sudah menjadi kebiasaannya, tidak mau mengalah, namun ada sisi kebiasaan yang baik yaitu suka menghormati dan memuliakan tamu. Moral dan perilaku sangat rusak sehingga merka disebut kaum jahiliyah ”yang bodoh”, berjudi minum-minuman keras dilakukan secara bersama-sama, bahkan tak jarang mereka merampok sehingga sering menimbulkan peperangan antar suku. Yang lebih buruk lagi moralnya adalah adanya suku Arab yang mengubur bayi perempuan mereka secara hidup-hidup, mereka beranggapan bahwa anak perempuan itu tidak berguna dan hanya menysahkan orang tua. Oleh karena itu mereka merasa  terhina apabila mempunyai anak perempuan. Diantara suku yang melakukan perbuatan keji dan tak berperikemanusiaan itu adalah suku bani Tamim dan suku bani Asad.  

C.    Kepercayaan Bangsa Arab Dan Jenis-Jenis Pemujaan
Pada mulanya bangsa Arab telah mengikuti ajaran agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Karena itu sejak awal, ajaran tauhid sudah tertanam di masyarakat Arab. Dan ajaran Nabi Ibrahim as lazim juga disebut ajaran agama Hanif artinya yang benar dan lurus. Pergaulan dengan bangsa lain mempengaruhi kepercayaan mereka, dan setelah berjalan berpuluh-puluh abad, ajaran tersebut mengalami perubahan, pemutarbalikkan, ditambah dan dikurangi oleh para pengikutnya yang tidak bertanggung jawab,  kemudian muncul berbagai ajaran yang meragukan dan akhirnya jatuh menjadi penyembah  berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al Khuzai. Pada masa jahiliyah orang Arab banyak yang menyembah berhala atau patung-patung yang mereka buat dari batu, kayu dan ada juga yang dari logam.
Menurut Ibnul Kalbi yang menyebabkan bangsa Arab menyembah berhala dan batu, ialah siapa-siapa yang meninggalkan kota Makkah selalu membawa batu, diambilnya dari batu-batu ada di Haram Ka’bah, dengan maksud untuk menghormati Haram itu dan untuk memperlihatkan cinta mereka terhadap kota Makkah. Kemudian di setiap tempa persinggahan mereka diletakannya batu itu dan bertafahlah mereka mengelilinginya seperti mengelilingi Ka’bah, proses ini berlangsung terus menerus dan akhirnya mereka sembahlah apa yang mereka sukai.
Bangsa Arab mulai menyembah berhala ketika Ka’bah berada di bawah kekuasaan Jurhum. Pasukan yang dipimpin oleh Amr bin Luay al Khuzai dari keturunan Khuza’ah datang ke Makkah dan berhasil mengalahkan Jurhum. Kemudian Amr bin Luay al Khuzai meletakkan sebuah berhala besar bernama Hubal yang terbuat dari batu akik berwarna merah berbentuk patung manusia, yang ditempatkan di sisi Ka’bah. Kemudian ia menyeru kepada penduduk Hijaz supaya menyembah berhala itu. Disamping itu banyak lagi berhala – berhala yang lain seperti al-Latta tempatnya di Thaif, menurut Tsaqif (penduduk Thaif) al-Latta ini adalah berhala yang paling tua. Al—’Uzza tempatnya di Hejaz kedudukannya sesudah Hubal, Manah, tempatnya di dekat kota Madinah Manah ini dimuliakan oleh penduduk Yatsrib.
Beberapa bentuk pemujaan yang dianut oleh bangsa Arab sebelum datangnya agama Islam anata lain :
  1. Menyembah Malikat, diantara bangsa Arab ada yang menyembah berhala dan menuhankan Malaikat. Di kota Makkah ada sebagian bangsa Arab yang menganggap bahwa Malaikat itu adalah putera-puteri Tuhan
  2. Menyembah jin, ruh dan hantu sebagian bangsa Arab yang menyembah hantu, jin dan ruh-ruh leluhur mereka atau menganggap batu-batu sebagai makluk yang terhormat. Bahkan disuatu tempat jin yang terkeal dengan nama ”Darahim” mereka selalu mengorbankan binatang-binantang di tempat itu agar selamat dan terhindar dari segala bencana.
  3. Menyembah bintang-bintang, yang dimaksud bintang-bintang adalah matahari , bulan dan bintang-bintang yang gemerlap cahayanya pada malam hari, mereka menganggap bintang-bintang tersebut diberikan kekuasaan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam ini.
  4. Menyembah berhala, sebagian bangsa Arab menyembah berhala atau arca-arca yang terbuat dari batu, kayu dan logam yang bereka buat sendiri dan dengan selera mereka sendiri uantuk kemudian mereka sembah.
  5. Agama Yahudi dan Nasrani (Kristen), agama Yahudi mulai dianut oleh masyarakat di jazirah Arab tahun 1491 SM, mula - mula di Mesir pada zaman Nabi Musa as. Sedangkan agama Nasrani (Kristen) masuk ke jazirah Arab kira-kira abad ke-4 M, agama Nasrani berkembang di jazirah Arab karena mendapat bantuan dari kerajaan Romawi dan Habsyi. Menjelang lahirnya agama Islam muncul kelompok dari kalangan bangsa Arab yang berkeinginan melepaskan diri dari kepercayaan yang sesat itu dan berusaha mengembalikan kepada ajaran nabi Ibrahim AS, pelopornya antara lain Waraqah bin Naufal, Umaiyah bin Abi Ashshalt dan Qus Saidah.

Pada masa sebelum Islam, orang-orang Arab banyak percaya pada tahayul, diantara tahayul mereka itu ialah:
1.    Di dalam setiap perut orang ada ular, perasaan lapar timbul karena ular menggigit usus manusia.
2.    Mereka biasa mengenakan cincin dari tembaga atau besi, dengan keyakinan untuk menambah kekuatan.
3.    Bila mereka mengharapkan turun hujan, mereka mengikatkan rumput kering pada ekor kambing.

D.    Kondisi Sosial Budaya Bangsa Arab
Di zaman jahiliyah bangsa Arab tidak ada system pemerintahan, mereka hidup bersuku-suku atau kabilah. Kehidupannya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dari lembah ke lembah yang lain. Pemilihan ketua suku didasaarkan atas usia, harta yang banyak dan wibawa, jika telah terpilih semua pasti mematuhinya. Jika terjadi pertikaian antar suku atau dalam satu suku diselesaikan melalui adat istiadat karena belum memiliki hokum tetap. Dalam bidang bahasa dan seni bahasa, orang-orang Arab pada masa pra Islam sangat maju. Bahasa mereka sangat indah dan kaya. Syair-syair mereka sangat banyak. Dalam lingkungan mereka seorang penyair sangat dihormati. Tiap tahun di Pasar ‘Ukaz diadakan deklamasi sajak yang sangat luas. Selain ‘Ukaz masih ada pasar yang dijadikan tempat berkumpulnya para penyair yaitu pasar Majinnah dan Zul Majaz. Salah satu dari pengaruh syair pada bangsa Arab ialah bahwa syair itu dapat meninggikan derajat seorang yang tadinya hina atau sebaliknya menhinakan seseorang yang tadinya terhormat.
Khithabah sangat maju, dan inilah satu-satunya alat publisistik yang amat luas lapangannya. Disamping sebagai penyair, orang-orang Arab Jahiliyah juga sangat fasih berpidato dengan bahasa yang indah dan bersemangat. Ahli pidato mendapat derajat tinggi seperti penyair.
Salah satu kelaziman dalam masyarakat Arab Jahiliyah adalah mengadakan majelis atau nadwah sebagai sarana untuk mendeklamasikan sajak, bertanding pidato, tukar menukar berita dan lain sebagainya. Seperti: Nadi Quraisy dan Darun Nadwah yang berdiri di samping Ka’bah sebagian dari nadwah mereka.
Begitulah seorang ahli sejarah Islam, Ahmad Amin memberi definisi tentang kata-kata Arab Jahiliyah yaitu orang-orang Arab sebelum Islam yang membangkang kepada kebenaran. Mereka terus melawan kebenaran, sekalipun telah diketahui bahwa itu benar. Jadi jahiliyah bukanlah Jahl yang berarti bodoh.

E.    Penghargaan Bangsa Arab Terhadap Kaum Wanita
Moral bangsa Arab pada masa jahiliyah umumnya sangat merosot, sehingga mencemarkan kehidupan bangsa dan Negara. Salah satu cara mereka minum arak, ialah dengan bersama-sama dalam suatu pertemuan sambil berjudi. Siapa yang menang segera memotong unta dari taruhan judinya, kadang-kadang sampai puluhan unta dipotong dalam sekali main dan minum.
Salah satu dari adat mereka yang sangat jelek ialah mengubur anak perempuan hidup-hidup. Perbuatan kejam dan biadab itu biasanya mereka lakukan karena takut mendapat malu dan miskin. Mereka (laki-laki) juga memiliki kebiasaan mengawini dan menceraikan perempuan sesukanya dengan jumlah sesuai dengan kemauannya. Ada satu kebiasaan yang tidak baik yang diderita kaum wanita Arab, yaitu isteri dari ayah biasanya diwarisi (dikawin oleh anaknya) seperti mewarisi harta benda. Perkawinan semacam ini dinamakan “Zawaju’l Maqt” (kawin marah).

F.    Kelahiran Nabi Muhammad SAW
            Suku Quraisy ketika itu membanggakan Abdul Mutthalib, kakek Rasulullah dengan keturunan dan kekayaannya. Ketika itu, Abdul Mutthalib bernazar seandainya Allah memberinya rezeki sepuluh anak laki-laki, maka ia akan menyembelih seseorang dari mereka untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Keinginannya itu terpenuhi, ia dikaruniai sepuluh orang anak laki-laki yang salah satunya bernama Abdullah, ayahanda Rasulullah. Tatkala Abdul Mutthalib hendak melaksanakan nazarnya, orang-orang menghadangnya untuk mencegahnya agar tidak menjadi tradisi bagi mereka. Setelah itu, mereka bersepakat untuk mengundi nasib (dengan anak panah) antara Abdullah dan sepuluh ekor unta sebagai tebusannya. Kemudian mereka menambah jumlah unta ketika anak panah undian berpihak pada Abdullah, lalu mereka melakukan undian lagi dan anak panah selalu mengenai bagian Abdullah hingga kesepuluh kalinya. Sampai akhirnya anak panah tersebut berpihak kepada unta yang telah mencapai 100 ekor. Akhirnya, mereka pun menyembelih unta.
            Abdullah adalah putra Abdullah Mutthalib yang paling ia cintai, terlebih setelah peristiwa penebusan itu, dan setelah dia dewasa dan tampak pada keningnya pancaran-pancaran sinar yang tidak dijumpai pada orang lain. Ketika Abdullah telah beranjak dewasa, ayahandanya memilihkannya seorang gadis dari Bani Zuhrah yang bernama Aminah binti Wahab lalu menikahkan keduanya. Setelah pernikahan itu, kilatan cahaya yang memancar dari dahinya hilang dan pindah menetap di dalam perut Aminah.
            Abdullah telah menjalankan tugas dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, dan setelah tiga bulan dari kehamilan Aminah yang mengandung Rasulullah, Abdullah keluar kota bersama rombongan berdagang ke negeri Syam. Dalam perjalan pulang, ia menderita sakit keras sehingga ia menetap di Madinah dengan paman-pamannya dari Bani Najjar. Disinilah, akhirnya ayahanda Nabi Muhammad SAW wafat diusia kehamilan Siti Aminah 3 bulan dan disini pula ia dikebumikan.
            Masa-masa kehamilan telah usai, hari melahirkan telah tampak. Namun, Aminah tidak merasakan sakit yang biasa dirasakan oleh para wanita ketika melahirkan. Menjelang fajar, tepatnya pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal 571 M, Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kampung Bani Hasyim dikota Makkah dan yang menjadi bidannya adalah Siti Syifa’, yaitu shahabat Abdurrahman bin Auf.yang bertepatan dengan tahun gajah, Aminah pun melahirkan anaknyadiberilah nama Muhammad, nama yang belum pernah ada sebelumnya di tanah Arab, Muhammad artinya terpuji. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah karena pada saat itu kota Makkah diserang oleh pasukan yang berkendaraan gajah dibawah pimpinan Raja Abrahah.

G.   Pasukan Gajah Dan Kisah Yang Menyertainya
            Ringkasan kisah pasukan gajah adalah ketika Abrahah Al-Habsyi Gubernur dari kerajaan Nasrani Abesenia (Habsyi) di Yaman melihat bangsa Arab berbondong-bondong ke Makkah untuk menunaikan haji. Maka ia membangun gereja besar di Shan’a dan ia ingin mengalihkan bangsa Arab untuk menunaikan ibadah haji di sana. Hal ini didengar oleh seseorang dari Bani Kinanah, salah satu suku Arab, lalu ia memasuki gereja tersebut dan melumuri temboknya dengan kotoran.
            Tatkala mengetahui hal itu, Abrahah berkobar marah dan segera berangkat menuju Makkah untuk menghancurkan Ka’bah dengan membawa pasukan yang berjumlah 60,000 personel untuk menghancurkan Ka’bah. Ia memilih untuk dirinya seekor gajah yang paling besar, sementara pada pasukannya terdapat sembilan ekor gajah. Ia melanjutkan perjalanannya hingga hampir tiba di kota Makkah. Di sana pasukannya bersiap-siap untuk memasuki kota Makkah, namun gajah-gajah tersebut diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka’bah. Dan ketika mereka mengarahkannya kearah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Namun ketika mereka palingkan ke Ka’bah lagi, gajah-gajah tersebut kembali diam tak bergerak.
            Ketika itulah, Allah mengutus kepada mereka burung-burung Ababil (yang berbondong-bondong) ababil diutus oleh Allah SWT masing masing burung membawa tiga (3) buah batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dua pada kakinya dan satu pada paruhnya untuk dilempar pada pasukan Abrahah, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Mereka laksana kambing curian, dan tiada seorang pun dari mereka yang terkena batu tersebut melainkan anggota tubuhnya terpotong-potong untuk kemudian hancur. Mereka berhamburan keluar dan berguguran di jalan. Sedangkan Abrahah sendiri terserang penyakit yang membuat ujung-ujung jemarinya rontok, dan ia sampai ke Shan’a dalam kondisi seperti anak burung. Hingga akhirnya ia pun menemui ajalnya. ( Baca Al-Qur’an Surah al-Fill ayat 1 - 5 )

G. Masa Kanak – Kanak Nabi Muhammad SAW
            Adalah suatu adat kebiasaan bangsa Arab adalah mencarikan untuk bayi-bayi mereka para wanita pedalaman yang mau menyusui mereka agar badan mereka bisa tumbuh secara normal, cerdas karena dilingkungan sekitarnya udara masih segar. Pada saat kelahiran Muhammad, sekelompok orang dari kampung Bani Sa’ad tiba di Makkah untuk tujuan ini. Kaum wanita mereka berkeliling ke rumah-rumah, namun mereka semua berpaling dari Muhammad, karena keyatiman dan kefakirannya.
            Nabi  Muhammad SAW disusui ibundanya sendiri selam 3 hari lalu disusukan kepada Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab yang sudah dimerdekakan. Kemudian diserahkan ibundanya kepada seorang permpuan yang baik akhlaknya bernama Halimatuz binti Abi Dzuaib ( Halimah as-Sa’diyyah ). Halimah adalah istri Harits bin Abdul Uzza (Abu Kabsyah), ia berasal dari bani Sa’ad kabilah Hawazin terletak antara Makkah dan Thaif 60 Km sebelah timur kota Makkah. Pada mulanya Halimah juga berpaling sebagaimana yang lainnya. Akan tetapi setelah ia mengelilingi beberapa rumah, ternyata ia tidak mendapatkan yang dicari, dan tidak menjumpai bayi yang akan dibawa untuk disusui agar upahnya dapat meringankan kesulitan dan kerasnya kehidupan, khususnya pada tahun paceklik saat itu. Akhirnya ia berpikir untuk kembali ke rumah Aminah dan rela menerima anak yatim dan upah sedikit.
            Halimah datang ke Makkah bersama suaminya dengan mengendarai seekor unta kurus dan sangat lamban, sementara dalam perjalanan pulangnya ia menggendong Rasulullah dalam pangkuannya. Namun unta tersebut berlari dengan kencang dan semua hewan tunggangan lainnya tertinggal di belakangnya yang membuat heran teman-teman seperjalanannya. Halimah juga bercerita bahwa sebelumnya puting susunya tidak memancarkan air susu sedikitpun, dan bayi yang disusuinya selalu menangis karena kelaparan. Namun ketika Rasulullah menyedot susunya seketika air susunya keluar dengan deras. Ia juga bercerita tentang kekeringan tanah miliknya di perkampungan Bani Sa’ad. Namun ketika ia mendapat kehormatan dengan menyusui bayi ini, tanah dan ternaknya dapat berproduksi dan kondisinya berubah total dari sengsara dan melarat menjadi senang dan berada.
            Untuk melepas kerinduan kepada puteranya Nabi Muhammad SAW ibunda Siti Aminah sering berkunjung ke rumah Halimah begitu pula Halimah setiap berkunjung ke Makkah tak lupa membawa Nabi Muhammad SAW . Muhammad menghabiskan masa dua tahun dalam penjagaan Halimah yang sangat menyukainya, ia merasakan dari lubuk hatinya segala sesuatu dan kondisi luar biasa yang meliputi bayi ini. Setelah masa dua tahun, Halimah membawa Muhammad ke ibunda dan kakeknya di Makkah. Namun ketika Halimah melihat perubahan yang terjadi pada keadaannya yang dipengaruhi oleh keberkahan Muhammad ia memohon kepada Aminah agar menyetujui Muhammad tetap bersamanya untuk kedua kalinya, dan Aminahpun menyetujuinya. Akhirnya Halimah kembali ke perkampungan Bani Sa’ad dengan membawa anak yatim ini, yang melimpahkan kesenangan baginya dan mengelilinginya dengan kebahagiaan.
            Kelahiran Nabi Muhammad SAW ditengah-tengah masyarakat Arab Makkah mendapat perhatian yang luar biasa dari berbagai kalangan. Hal ini disebabkan karena Muhammad dari keturunan yang cukup disegani dan berpengaruh bukan saja di kota Makkah tetapi juga diseluruh jazirah Arab.

H.    Kejadian Istimewa
            Pada suatu hari, ketika itu Nabi Muhammad SAW mendekati usia empat tahun, tepatnya di saat beliau bersama putra Halimah sedang menggembalakan kambing. Tiba-tiba datanglah dua Malaikat berbaju putih memegang Nabi Muhammad SAW, lalu membaringkan dan membelah dada Nabi Muhammad SAW, untuk membuang sifat yang kotor dan menggantikannya dengan sifat yang bersih setelah itu Malikat meninggalkan Nabi. Maka pergilah putra Halimah sambil berlari mendatangi Halimah, sedang pada raut mukanya terlihat tanda-tanda kecemasan. Ia meminta agar Halimah menyusul saudaranya Muhammad, lalu Halimahpun menanyakan tentang permasalahannya. Kemudian anak ini berkata; “Sungguh saya melihat dua orang laki-laki berpakaian putih, mereka mengambil Muhammad dari kami dan menelentangkannya, lalu mereka membelah dadanya”.
            Halimah bersama suaminya segera datang menghampiri Nabi Muhammad SAW. Dia melihat Muhammad berdiri di tempatnya tanpa bergerak, wajahnya terlihat kekuning-kuningan dan pucat, lalu dengan rasa takut dan cemas Halimah menanyakan tentang apa yang menimpanya.
            Lalu Muhammad memberitahukan bahwasanya dia dalam keadaan baik, dan menceritakan bahwa ada dua orang laki-laki berpakaian putih yang mengambilnya, membelah dadanya untuk mengeluarkan hatinya, lalu mengeluarkan segumpal darah hitam darinya, lalu membuangnya. Lalu mencuci hatinya dengan air dingin dan mengembalikannya ke dalam rongga tubuh untuk kemudian mengusap dadanya. Setelah itu mereka meninggalkan tempat dan menghilang.
            Halimah berusaha meraba-raba tempat dada yang dibelah, ia tidak melihat bekas sedikitpun, kemudian ia kembali bersama Muhammad ke rumahnya. Setelah kejadian tersebut Halimah dan suaminya merasa khawatirakan keselamatan Nabi Muhammad SAW. Menjelang fajar pada hari berikutnya, Halimah membawa Muhammad kepada ibundanya di Makkah. Aminah merasa heran dengan kembalinya Halimah bukan pada waktunya, padahal ia sangat menyukai anak ini. Lalu ia menanyakan penyebabnya, dan Halimahpun menceritakan tentang peristiwa pembelahan dada Muhammad kepadanya.

I.      Nabi Muhammad SAW Dalam Asuhan Ibu, Kakeknya dan Pamannya

            Setelah Halimah Sa’diyah mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada ibundanya Siti Aminah, maka mulailah saat itu Nabi Muhammad SAW berada di tengah-tengah keluarga. Ibunda Siti Aminah langsung mendidik Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih sayang. Tatkala Nabi Muhammad SAW berusia enam (6) tahun, beliau diajak ibundanya Siti Aminah dan ditemani pembantu setianya Ummu Aiman ke Yatsrib (Madinah) untuk berziarah ke kubur ayahanda Abdullah serta mengunjungi paman-pamannya dari Bani Najjar dan menetap beberapa hari di sana. Dan dalam perjalanan pulangnya, ibunda Siti Aminah wafat, yaitu di tempat yang bernama Abwa’. Dan di tempat itu pula beliau dikebumikan. Kini Nabi Muhammad SAW telah menjadi yatim piatu Muhammad berpisah dengan ibundanya dalam usia enam tahun, bersama Ummu Aiman Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah, setibanya di Makkah Ummu Aiman menceriterakan periatiwa meninggalnya Siti Aminah pada keluarga Abdul Mutholib, kemudian Nabi Muhammad SAW diserahkan pada kakenya Abdul Mutholib, dan sebagai pembantu yang setia Ummu Aiman tetap ikut mengasuh Nabi Muhammad SAW.     Dan  di tangan kakeknya, Abdul Mutthalib, ia mendapatkan gantinya. Lalu Abdul Mutthalib menjaga, mengasuh, dan memberikan kasih sayang kepadanya. Setelah genap usia delapan tahun, kakeknya pun meninggal dunia. Setelah itu, pamannya, Abu Thalib yang mengasuhnya sekalipun ia mempunyai banyak tanggungan (keluarga) dan harta sedikit. Pamannya demikian pula isterinya memperlakukannya seperti salah satu dari anak-anak mereka. Anak yatim ini sangat bergantung kepada pamannya. Dalam kondisi inilah Nabi Muhammad SAW mulai membentuk sifat dasarnya (karakternya). Beliau tumbuh atas dasar kejujuran dan amanah, sehingga keduanya menjadi gelar baginya. Maka jika orang-orang mengatakan: “Telah datang al-Amin” (orang yang dapat dipercaya), maka bisa diketahui bahwa yang dimaksud adalah Muhammad.
            Sewaktu masih kanak-kanak Nabi Muhammad SAW rajin bekerja dan lebih suka menggembala kambing, karena dengan pekerjaan itu beliau dapat bergaul langsung dengan anak-anak yang tergolong miskin , hikmah beliau mengembala kambing adalah dapat memberi bimbingan dan latihan jiwa kepada beliau untuk bersabar, tabah, kasih sayang dan menjaga serta menolong makluk yang lemah. Pada waktu Nabi Muhammad SAW berusia 12 tahun pamannya Abu Tholib mengajak beliau ke negeri Syam untuk berdagang, ketika sampai di kota Bushra ada pendeta Nasrani bernama Buhaira mendatangi rombongan tersebut lalu memperhatikan Nabi Muhammad SAW, setelah mendapatkan tanda-tanda kenabian pada wajah Nabi Muhammad SAW, pendeta tersebut menasehati Abu Tholib agar segera kembali ke Makkah, demi keselamatan Nabi Muhammad SAW dari gangguan dan pembunuhan orang Yahudi, dan agar dia menjaganya dengan baik, karena kelak akan manjadi Rasul. Mendengar cerita itu Abu Tholib kemudian bergegas kembali ke Makkah.
  Setelah melewati masa remaja dan beranjak dewasa, Muhammad mulai berdikari dan mencari biaya hidupnya sendiri. Maka mulailah beliau bepergian untuk bekerja dan berusaha. Beliau bekerja sebagai pengembala kambing bagi beberapa orang Quraisy dan menerima upahnya.Kepribadian Muhammad sebelum menjadi Rosul Di waktu Muhammad masih muda di Nakhlan antara Makkah-Madinah terjadi Perang Fujjar antara Bani Kinanah dan kaum Quraisy. Muhammad ikut berperang bersama Abu Tholib. Setelah peperangan ini, terjadi kegoncangan dalam menjaga tata hukum di kota Mekah karena Abdul Muthalib telah wafat, sehingga terjadilah kesewenang-wenangan di Mekah. Oleh karena itu dibuatlah persumpahan yang dinamai “Hilful Fudlul” untuk melindungi tiap orang, baik penduduk kota maupun orang asing, serta dibentuklah organisasi untuk itu. Muhammad terpilih sebagai salah seorang pemimpin organisasi tersebut. Dari peristiwa inilah Muhammad terpilih sebagai salah seorang pemimpin organisasi tersebut. Dari peristiwa inilah Muhammad kelihatan betapa besar kasih sayangnya kepada sesama manusia, dan terkenal sebagai pemuda yang halus budinya dan mulia sifatnya.
Di waktu muda itulah Muhammad digelari Al Amin karena jasanya menyelesaikan pertengkaran antar suku dalam hal meletakkan hajar aswad di tempatnya dalam Ka’bah.Muhammad juga seorang yang gagah berani, tangkas, satria, senantiasa maju tak kenal gentar. Sabar menghadapi cobaan, kuat memegang cita-cita, teguh hatinya.Kehidupannya hanya dihiasi ketaatan kepada Allah tidak mementingkan dunia, pakaiannya hanya seperlunya saja, hidup amat sederhana.Dalam rumahnya Muhammad tidak pernah menghardik bujangnya, sayang kepada segenap kerabatnya dan lemah lembut kepada mereka. Dirumahnya Muhammad tidak pernah membicarakan aib orang, dimulikannya orang yang pantas dimuliakan menurut perangai dan agamanya. Terhadap orang yang yang membencinya Muhammad sangat pemaaf.Demikian antara lain sifat dan tabiat Muhammad yang menghiasi kepribadiannya yang kuat dan besar.
Muhammad juga seorang yang gagah berani, tangkas, satria, senantiasa maju tak kenal gentar. Sabar menghadapi cobaan, kuat memegang cita-cita, teguh hatinya. Kehidupannya hanya dihiasi ketaatan kepada Allah tidak mementingkan dunia, pakaiannya hanya seperlunya saja, hidup amat sederhana. Dalam rumahnya Muhammad tidak pernah menghardik bujangnya, sayang kepada segenap kerabatnya dan lemah lembut kepada mereka. Dirumahnya Muhammad tidak pernah membicarakan aib orang, dimulikannya orang yang pantas dimuliakan menurut perangai dan agamanya. Terhadap orang yang membencinya Muhammad sangat pemaaf. Demikian antara lain sifat dan tabiat Muhammad yang menghiasi kepribadiannya yang kuat dan besar.

            Kemudian Muhammad segera bergabung dengan rombongan dagang ke negeri Syam. Rombongan tersebut dibiayai oleh Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita terpandang yang sangat kaya, dengan dana besar. Dalam rombongan ini, Khadijah mewakilkan hartanya kepada Maisarah, pembantunya sekaligus orang yang mengatur segala urusannya. Dengan keberkahan dan keamanahan Rasulullah, perdagangan Khadijah mendapatkan laba yang belum pernah dialami sebelumnya. Lalu ia bertanya kepada Maisarah perihal penyebab laba yang cukup besar ini. Maisarah menceritakan bahwa Muhammad bin Abdullah yang menangani urusan barang dan penjualan, dan dia pula yang menghadapi orang-orang dengan sangat mengagumkan. Sehingga laba yang besar bisa diperoleh tanpa ada unsur penganiayaan. Khadijah mendengarkan penuturan Maisarah, dan dari situlah dia mulai mengenal beberapa hal mengenai Muhammad bin Abdullah dan merasa kagum kepadanya.
            Khadijah adalah seorang perempuan yang berakhlak mulia dan berhati dermawan, sebelumnya pernah menikah, tapi kemudian suaminya meninggal dunia. Lalu ia ingin mencoba kehidupan baru dalam tanggungan suami yang bernama Muhammad bin Abdullah. Maka iapun mengutus salah seorang kerabatnya bernama Nafisah Binti Munirah untuk mengetahui tanggapan Muhammad bin Abdullah dalam urusan tersebut, sedangkan beliau pada waktu itu telah berusia 25 tahun. Nafisah binti Munirah menyampaikan kepada beliau agar mau menikah dengan Khadijah, awalnya Nabi Muhammad SAW ragu mengingat keadaan dirinya yang tidak memiliki harta. Namun Nafisah binti Munirah meyakinkan Nabi Muhammad SAW bahwa semata-mata Siti Khatijah memilihnya karena akhlak dan budinya yang mulia. Beliaupun  menyetujuinya. Akhirnya, keduanya menikah waktu itu usia Nabi Muhammad SAW 25 tahun sedang Siti Khatijah 40 tahun dan masing-masing merasa bahagia. Setelah itu, Muhammad mengambil alih dalam hal mengatur kekayaan Khadijah, dan beliau membuktikan kepiawaian dan kemampuannya. Secara berturut-turut, Khadijah hamil dan melahirkan hingga memiliki beberapa orang putera puteri, yang laki-laki bernama Qosim meninggal diusia 2 tahun kemudian lahirlah puteri-puteri beliau bernama Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah, sedangkan putera keenam diberi nama Abdullah yang juga meninggal ketika masih dalam buaian ibundanya
Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ayah yang sangat kasih sayang pada putera puterinya, demikian juga mereka sangat hormat dan kasih pada kedua orangtuanya. Zainab dinikahkan dengan Abil ’Ash bin Rabi’ bin Abi Syam, Ruqaiyah dinikahkan dengan Uthbah, Ummu Khultsum dengan Utaibah, namun perkawinan keduanya tidak berlangsung lama karena kedua suami mereka dipaksa bercerai oleh ayah mereka Abu Lahab. Kemudian Ruqaiyah dinikahkan pada Ustman bin Affan dan setelah Ruqaiyah meninggal kemudian Ustman bin Affan manikah dengan Ummu Khultsum sedang Fatimah dinikahkan dengan Ali bin Abi Tholib. 

 






A.    Berilah tanda silang pada huruf a, b , c, d dan e yang anda anggap benar

1.   Peradaban barat sebelum Islam sangat dipengaruhi oleh peradaban ...
               a. Yunani dan Romawi
               b. Mesir
               c.  India
               d.  Persia
               e.  Iskandaria
2.   Bangsa Yunani kuno banyak mengenal Tuhan atau faham polytheisme. mereka mempercayai terhadap yang paling tinggi yaitu ....
      a.  pallas athena
      b.  pseidon
      c.  aprodite
      d.  zeus
      e.  apollo
3.   Dewi kecantikan yang diyakini oleh bangsa Yunani disebut ....
      a.  hermes
      b.  aphrodite
      c.  apollo
      d.  pallas athena
      e.  zeus
4.   Seni menghitung yang berasal dari China dikenal dengan nama ....
     a.  simphoa
     b.  papirus
     c.  spinx
    d.  piramida
       e.  kalkulator
5    Pusat peradaban bangsa Insia terdapat di kota ....
      a.  Mahenjo daro dan Harappa
      b.  Punjab
      c.  Bombai
      d.  New Delhi
      e.  Gangga
6.   Peninggalan bangsa Mesir yang berupa tulisan bergambar disebut....
      a.  spinx
      b.  piramida
      c.  histrografi
      d.  hierogliph
      e.  historia
7.   Puisi terbaik yang ditempel di dinding Ka'bah disebut ....
       a.  al – Munadharah
       b.  al- Muallaqah
       c.  al- Muhadlarah
       d.  al – Kitabah
       e.  al- Hamra
8.   Salah satu pasar yang pertama kali dikenal oleh orang Arab sebelum  masuk Islam adalah ....
            a. Nil
            b. Ukaz
      c. Gizah
      d. Rafah
      e.  Ramlah
9.    Salah satu kota pusat peninggalan kebudayaan Mesir kuno adalah....
            a.   Nil
b.   Mahendjo Daro
c.   Harappa
d.   Luxor
            e.   Bombai
10. Penduduk negeri Arab yang tinggal di desa-desa disebut ...
            a. Badui
            b. Jahiliyah
            c. Kafilah
            d. Musafir
            e. Kabilah

B.  Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1.      Sebutkan lima nama dewa yang diyakini orang Yunani beserta bidang masing-masing !
2.      Jelaskan ciri-ciri atau karakter suku Badui yang menempati wilayah Arab bagian tengah !
3.      Mengapa bangsa Arab sebelum mengenal Islam dikenal sebagai bangsa Jahiliyah ?
4.      Mengapa orang –orang Arab  sebelum Islam suka hidup berpindah-pindah ?
5.      Sebutkan beberapa contoh peradaban Arab yang sangat menonjol setelah mereka mengenal Islam !

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI MA KELAS XII : WALISONGO

SKI MA KELAS XII : ISLAM DI DUNIA ( AFRIKA DLL)

SKI MA KELAS XII :ISLAM DI INDONESIA